Wednesday, August 19, 2009

Mengelola Emosi

Sekedar berbagi, aku baca artikel ini dari sebuah majalah semoga dapat menambah wawasan Anda tentang pentingnya mengelola pikiran/emosi, karena apapun yang kita rasakan semua berawal dari pikiran. Salah satunya emosi.
Menurut masyarakat cina, ada lima emosi dasar, yakni: kebahagiaan, kegelisahan, kesedihan, ketakutan dan kemarahan. Jika salah satu emosi mendominasi maka tubuh akan huilang keseimbangan, dan membuka celah bagi penyakit untuk menyerang. Karena itu mulailah menata pikiran sendiri. Memang itu tidak mudah, butuh latihan dan proses. Begitu sudah terbiasa maka akan lebih mudah.
Selain itu, dibutuhkan pula sense of humor, kemampuan untuk melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda. Menyikapi segala kondisi tidak selamanya harus serius, ada kalanya kita butuh sisi jenaka. Dan yang paling penting adalah open minded dan wawasan yang luas. Jika hal ini dapat dikembangkan akan cepat mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.
Ada 4 hal sederhana yang anda lakukan untuk mengubah emosi, yakni:
1. Salurkan emosi terpendam.
Saat anda tidak menyalurkan emosi anda dengan benar, emosi akan terperangkap du dalam tubuh dan menimbulakn gangguan fisik. Beberapa gejala umum termasuk sakit bagian punggung, leher, bahu, tulang rahang dan perut, tersumbatnya saluran pernafasan dan telinga, radang tenggorokan, sesak napas atau napas tersengal-sengal.

Meski seacara awam, gejala tersebut tidak dikenal sebagai gejala sumbatan emosi namun bila gangguan tersebut dibiarkan, akan terimbas buruk bagi kesehatan, misalnya berubah menjadi kronis atau berkembang menjadi penyakit yang lebih serius.

Untuk itu, praktik mengalirkan emosi sangat dibutuhkan. Olah raga seperti tai chi dan yoga serta pemijatan dapat membantu mengurangi/menghilangkan sumbatan emosi.

2. Santai sejenak.
Anda bisa mengenali tanda-tanda sumbatan emosi, seperti mudah lelah, senantiasa lapar dan tergesa-gesa. Sayangnya Anda kadang tidak mampu mengenali gejala tersebut pada diri sendiri.
Disadari atau tidak, istirahat dan relaksasi sangat esensial untuk menjaga keseimbangan emosi. Tak ubahnya dengan si kecil yang memiliki jadwal istirahat rutin. Tidak harus tidur. Relakssasi cukup dijalankan dengan berendam air hangat, atau membaca buku inspirational di sudut temaram yang tenang.

3. Saatnya menulis jurnal.
Biasakan meluangkan waktu 10 menit untuk menulis jurnal harian. Pada akhir bulan, ingat-ingat lagi kondisi fisik yang menyertai emosi yang tertuang dalam bentuk jurnal. Dari sana Anda bisa mengenali berbagai pemicu emosi.

4. Olah napas, olah emosi
Tarik napas dan istirahat adalah dua hal hakiki untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Saat Anda mulai lelah, pejamkan mata dan tarik napas dalam sebanyak 10 kali. Atau, lebih baik lagi, Anda melakukan meditasi setiap hari, demi mencagah timbulnya emosi negatif. Penelitian membuktikan, orang yang rutin bermeditasi cenderung lebih tenang, tidak mudah marah, dan memiliki kemampuan melihat masalah dengan kacamat yang lebih jernih.

Itulah empat cara mengelola emosi, hingga pikiran dan mood tidak mengganggu fisik dan kehidupan Anda. Semoga bermanfaat !!!

Tuesday, August 18, 2009

MITOS SEPUTAR FLU

Informasi seputar flu yang beredar di masyarakat sangat banyak. Ada yang benar, ada pula yang salah.
1. Udara dingin saat musim hujan dapat menyebabkan flu (Benar atau Salah?)
SALAH. Flu memang sering menyerang saat udara dingin. Mengapa ? Karena virus mudah berkembang ketika suhu turun. Tapi lingkungan jorok atau berdebu juga berpotensi mengakibatkan alergi yang nantinya menimbulkan flu.

2. Banyak istirahat membantu penyembuhan flu (Benar atau salah?)
BENAR. Obat flu yang diberikan dokter hanya mengurangi dampak flu, bukan menyembuhkan. Virus flu belum ada obatnya. Istirahat yang cukup dapat membantu mempercepat hilangnya rasa sakit. Jangan memaksakan diri untuk bekerja jika sedang flu.

3. Vaksinasi flu tidak ada gunanya (Benar atau Salah?)
SALAH. Vaksinasi justru memberi perlindungan terbaik. Namun karena virus flu jumlahnya banyak, sekali vaksinasi saja tidak cukup. Ketika anda mendapat vaksinasi, sakitnya tak akan separah ketika flu sebelumnya.

SEX UNTUK TUBUH

Menurut penelitian Joy Davidson, seksolog asal New York, sex mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh. Di antaranya adalah:

· MENGHILANGKAN STRESS
Saat berhubungan seks tekanan darah akan menjadi normal sehingga tubuh terasa lebih rileks.

· MENJAGA TUBUH TETAPBUGAR
Selama setengah jam berhubungan seks, sekitar 3750 kalori terbakar. Bayangkan berapa banyak kalori yang terbakar saat anda berhubungan seks rutin dengan pasangan anda.

· MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
Seseorang akan merasa puas dengan dirinya saat berhubungan seks yang membuatnya lebih percaya diri.

· MENINGKATKAN KEINTIMAN
Hormon oksitosin yang diproduksi saat berhubungan seks bias meningkatkan rasa percaya dan sayang terhadap pasangan. Makanya oksitosin biasa disebut hormone cinta.

· MENGURANGI RISIKO KANKER PROSTAT
Ejakulasi pria saat melakukan hubungan seks dengan pasangannya akan mengurangi risiko penyakit kanker prostat

· MELATIH DINDING VAGINA
Saat melakukan seks, otot di dinding vagina ikut terlatih seperti saat melakukan latihan kegel.

· MEMBUAT TIDUR LEBIH NYENYAK
Seks dapat membuat saraf mengendur dan tekanan darah menjadi normal, otomatis tidur akan menjadi lebih nyenyak.

Tuesday, July 28, 2009

Pertapa Muda dan Kepiting

Guys…ini artikel bagus banget lho…
Memberi kebaikan tapi TETAP HARUS BIJAK yaaa…

Pertapa Muda Dan KepitingSuatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan. Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras. Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting. Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya.
Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?" "Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab sipertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik. Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kitamanfaatkan, betul kan ?" Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu.

Pesan Moral:
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.

Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Tidak jarang kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu. Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.

Friday, July 24, 2009

Asparagus No. 1 Medicine for Cancer


Just receive this article from my friend:


Several years ago, I had a man seeking asparagus for a friend who had cancer. He gave me a photocopied copy of an article, entitled, `Asparagus for cancer! ' printed in Cancer News Journal, December 1979. I will share it here, just as it was shared with me: 'I am a biochemist, and have specialized in the relation of diet to health for over 50 years. Several years ago, I learned of the discovery of Richard R. Vensal, D.D.S. that asparagus might cure cancer. Since then, I have worked with him on his project. We have accumulated a number of favourable case histories. Here are a few examples:

Case No. 1, A man with an almost hopeless case of Hodgkin's disease (cancer of the lymph glands) who was completely incapacitated. Within 1 year of starting the asparagus therapy, his doctors were unable to detect any signs of cancer, and he was back on a schedule of strenuous exercise.

Case No. 2, A successful businessman 68 years old who suffered from cancer of the bladder for 16 years. After years of medical treatments, including radiation without improvement, he went on asparagus. Within 3 months, examinations revealed that his bladder tumor had disappeared and that his kidneys were normal.

Case No. 3, A man who had lung cancer. On March 5th 1971, he was put on the operating table where they found lung cancer so widely spread that it was inoperable. The surgeon sewed him up and declared his case hopeless. On April 5th he heard about the asparagus therapy and immediately started taking it. By August, x-ray pictures revealed that all signs of the cancer had disappeared. He is back at his regular business routine.

**Case No. 4, A woman who was troubled for a number of years with skin cancer. She finally developed different skin cancers which were diagnosed by asking specialist as advanced. Within 3 months afte! r starting on asparagus, her skin specialist said that her skin looked fine and no more skin lesions. This woman reported that the asparagus therapy also cured her kidney disease, which started in 1949. She had over 10 operations for kidney stones, and was receiving government disability payments for an inoperable, terminal, kidney condition. She attributes the cure of this kidney trouble entirely to the asparagus. I was not surprised at this result, as `The elements of Materia Medica', edited in 1854 by a Professor at the University of Pennsylvania , stated that asparagus was used as a popular remedy for kidney stones. He even referred to experiments, in 1739, on the power of asparagus in dissolving stones. We would have other case histories but the medical establishment has interfered with our obtaining some of the records. I am there! fore appealing to readers to spread this good news and help us to gather a large number of case histories that will overwhelm the medical skeptics about this unbelievably simple and natural remedy. For the treatment, asparagus should be cooked before using, and therefore canned asparagus is just as good as fresh. I have corresponded with the two leading canners of asparagus, Giant Giant and Stokely, and I am satisfied that these brands contain no pesticides or preservatives.

* * PROCEDURE:1) Place the cooked asparagus in a blender and liquefy to make a puree, and store in the refrigerator.2) Give the patient 4 full tablespoons twice daily, morning and evening. Patients usually show some improvement in from 2 -4 weeks. It can be diluted with water and used as a cold or hot drink. This suggested dosage is based on present experience, but certainly larger amounts can do no harm and may be needed in some cases. As a biochemist I am convinced of the old saying that `what cures can prevent'. Based on this theory, my wife and I have been using asparagus puree as a beverage with our meals. We take 2 tablespoons diluted in water to suit our taste with breakfast and with dinner. I take mine hot and my wife prefers hers cold. For years we have made it a practice to have blood surveys taken as part of our regular checkups. The last blood survey, taken by a medical doctor who specializes in the nutritional approach to health, showed substantial improvements i! n all categories over the last one, and we can attribute these improvements to nothing but the asparagus drink... As a biochemist, I have made an extensive study of all aspects of cancer, and all of the proposed cures. As a result, I am convinced that asparagus fits in better with the latest theories about cancer. Asparagus contains a good supply of protein called histones, which are believed to be active in controlling cell growth. For that reason, I believe asparagus can be said to contain a substance that I call cell growth normalizer. That accounts for its action on cancer and inacting as a general body tonic. In any event, regardless of theory, asparagus used as we suggest, is a harmless substance. The FDA cannot prevent you from using it and it may do you much good.. It has been reported by the US National Cancer Institute, that asparagus is the highes! t tested food containing glutathione, which is considered one of the b ody's most potent anticarcinogens and antioxidants.Please spread the news...

Wednesday, July 22, 2009

Manfaat Daun Sirsak

Beberapa bulan lalu saya dapat kiriman artikel dari teman yang berisi mengenai manfaat daun sirsak:

Ternyata daun sirsak banyak manfaatnya, salah seorang pakar buah di perkebunan Taman Mekar Sari menyampaikan, bahwa Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit berat berupa kelainan sel-sel yang membahayakan dalam tubuh.

Untuk pencegahan,disarankan mengkonsumsi buah atau jus sirsak, sedangkan
untuk penyembuhan, dianjurkan merebus 10 (sepuluh) helai daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) kedalam 3 gelas air, direbus terus-menerus hingga menguap dan menyisakan tinggal 1 gelas air rebusan saja. Berikan kepada pasien dua kali sehari. Informasi gelas tidak dijelaskan ukuran maupun kapasitas CC-nya, namun bayangan gelas pada umumnya mengasumsikan setiap orang kepada sebuah gelas aqua yang berkapasitas sekitar 350 cc.

Efek setelah meminum godogan daun sirsak biasanya sekujur badan menjadi terasa panas. Konon efek tersebut mirip dengan efek yang terjadi setelah menjalani kemoterapi. Bedanya pada kemoterapi semua sel baik dan buruk terbunuh secara serentak, sedangkan godogan daun sirsak hanya membunuh sel-sel yang abnormal saja.

Demikian sekedar sharing, barangkali ada saudara atau teman yang membutuhkan mungkin info ini bisa diteruskan dan mudah.

Friday, July 17, 2009

Danya's Development


Mama aku udah bisa pegang jari kaki ku !!!




Siap-siap untuk aksi berikutnya...




Tadaaa.... Danya udah bisa tengkurap !!!