Tuesday, July 28, 2009

Pertapa Muda dan Kepiting

Guys…ini artikel bagus banget lho…
Memberi kebaikan tapi TETAP HARUS BIJAK yaaa…

Pertapa Muda Dan KepitingSuatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan. Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras. Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting. Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya.
Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya. Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?" "Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab sipertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik. Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kitamanfaatkan, betul kan ?" Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu.

Pesan Moral:
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.

Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Tidak jarang kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu. Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.

Friday, July 24, 2009

Asparagus No. 1 Medicine for Cancer


Just receive this article from my friend:


Several years ago, I had a man seeking asparagus for a friend who had cancer. He gave me a photocopied copy of an article, entitled, `Asparagus for cancer! ' printed in Cancer News Journal, December 1979. I will share it here, just as it was shared with me: 'I am a biochemist, and have specialized in the relation of diet to health for over 50 years. Several years ago, I learned of the discovery of Richard R. Vensal, D.D.S. that asparagus might cure cancer. Since then, I have worked with him on his project. We have accumulated a number of favourable case histories. Here are a few examples:

Case No. 1, A man with an almost hopeless case of Hodgkin's disease (cancer of the lymph glands) who was completely incapacitated. Within 1 year of starting the asparagus therapy, his doctors were unable to detect any signs of cancer, and he was back on a schedule of strenuous exercise.

Case No. 2, A successful businessman 68 years old who suffered from cancer of the bladder for 16 years. After years of medical treatments, including radiation without improvement, he went on asparagus. Within 3 months, examinations revealed that his bladder tumor had disappeared and that his kidneys were normal.

Case No. 3, A man who had lung cancer. On March 5th 1971, he was put on the operating table where they found lung cancer so widely spread that it was inoperable. The surgeon sewed him up and declared his case hopeless. On April 5th he heard about the asparagus therapy and immediately started taking it. By August, x-ray pictures revealed that all signs of the cancer had disappeared. He is back at his regular business routine.

**Case No. 4, A woman who was troubled for a number of years with skin cancer. She finally developed different skin cancers which were diagnosed by asking specialist as advanced. Within 3 months afte! r starting on asparagus, her skin specialist said that her skin looked fine and no more skin lesions. This woman reported that the asparagus therapy also cured her kidney disease, which started in 1949. She had over 10 operations for kidney stones, and was receiving government disability payments for an inoperable, terminal, kidney condition. She attributes the cure of this kidney trouble entirely to the asparagus. I was not surprised at this result, as `The elements of Materia Medica', edited in 1854 by a Professor at the University of Pennsylvania , stated that asparagus was used as a popular remedy for kidney stones. He even referred to experiments, in 1739, on the power of asparagus in dissolving stones. We would have other case histories but the medical establishment has interfered with our obtaining some of the records. I am there! fore appealing to readers to spread this good news and help us to gather a large number of case histories that will overwhelm the medical skeptics about this unbelievably simple and natural remedy. For the treatment, asparagus should be cooked before using, and therefore canned asparagus is just as good as fresh. I have corresponded with the two leading canners of asparagus, Giant Giant and Stokely, and I am satisfied that these brands contain no pesticides or preservatives.

* * PROCEDURE:1) Place the cooked asparagus in a blender and liquefy to make a puree, and store in the refrigerator.2) Give the patient 4 full tablespoons twice daily, morning and evening. Patients usually show some improvement in from 2 -4 weeks. It can be diluted with water and used as a cold or hot drink. This suggested dosage is based on present experience, but certainly larger amounts can do no harm and may be needed in some cases. As a biochemist I am convinced of the old saying that `what cures can prevent'. Based on this theory, my wife and I have been using asparagus puree as a beverage with our meals. We take 2 tablespoons diluted in water to suit our taste with breakfast and with dinner. I take mine hot and my wife prefers hers cold. For years we have made it a practice to have blood surveys taken as part of our regular checkups. The last blood survey, taken by a medical doctor who specializes in the nutritional approach to health, showed substantial improvements i! n all categories over the last one, and we can attribute these improvements to nothing but the asparagus drink... As a biochemist, I have made an extensive study of all aspects of cancer, and all of the proposed cures. As a result, I am convinced that asparagus fits in better with the latest theories about cancer. Asparagus contains a good supply of protein called histones, which are believed to be active in controlling cell growth. For that reason, I believe asparagus can be said to contain a substance that I call cell growth normalizer. That accounts for its action on cancer and inacting as a general body tonic. In any event, regardless of theory, asparagus used as we suggest, is a harmless substance. The FDA cannot prevent you from using it and it may do you much good.. It has been reported by the US National Cancer Institute, that asparagus is the highes! t tested food containing glutathione, which is considered one of the b ody's most potent anticarcinogens and antioxidants.Please spread the news...

Wednesday, July 22, 2009

Manfaat Daun Sirsak

Beberapa bulan lalu saya dapat kiriman artikel dari teman yang berisi mengenai manfaat daun sirsak:

Ternyata daun sirsak banyak manfaatnya, salah seorang pakar buah di perkebunan Taman Mekar Sari menyampaikan, bahwa Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit berat berupa kelainan sel-sel yang membahayakan dalam tubuh.

Untuk pencegahan,disarankan mengkonsumsi buah atau jus sirsak, sedangkan
untuk penyembuhan, dianjurkan merebus 10 (sepuluh) helai daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) kedalam 3 gelas air, direbus terus-menerus hingga menguap dan menyisakan tinggal 1 gelas air rebusan saja. Berikan kepada pasien dua kali sehari. Informasi gelas tidak dijelaskan ukuran maupun kapasitas CC-nya, namun bayangan gelas pada umumnya mengasumsikan setiap orang kepada sebuah gelas aqua yang berkapasitas sekitar 350 cc.

Efek setelah meminum godogan daun sirsak biasanya sekujur badan menjadi terasa panas. Konon efek tersebut mirip dengan efek yang terjadi setelah menjalani kemoterapi. Bedanya pada kemoterapi semua sel baik dan buruk terbunuh secara serentak, sedangkan godogan daun sirsak hanya membunuh sel-sel yang abnormal saja.

Demikian sekedar sharing, barangkali ada saudara atau teman yang membutuhkan mungkin info ini bisa diteruskan dan mudah.

Friday, July 17, 2009

Danya's Development


Mama aku udah bisa pegang jari kaki ku !!!




Siap-siap untuk aksi berikutnya...




Tadaaa.... Danya udah bisa tengkurap !!!


Danya



"Danya" is originally from Hebrew's word means Gift of God. This word is so inspirated me and my husband, so we took it as the first name to our daugter. She's now 5 months old. We are really blessed of her presence, and we believe she is the gift from God to our family after 7 years of our marriage that we have been waiting for. We have nothing to achieve all these gift, this is what we call "anugerah". It is true! Every day we gain something new from Danya's growing development, something that open our eyes about baby living. Now her neck muscles are strong enough to hold her head. She learn to raise and hold her head up while she's lying on her stomach. She's now often rolling over on the bed, she likes it.










Bom Meledak Lagi

Jakarta diguncang bom. Kembali JW Marroit menjadi korbannya. Terulang lagi deh kejadian 6 taon lalu. Namun ledakan pagi ini tidak hanya di JW Marroit tapi juga Ritz Carlton. Ledakan di JW Marriott terjadi pukul 07.45 WIB. Dua menit kemudian ledakan kedua menyusul di Hotel Ritz Carlton yang berlokasi tidak jauh dari Marriott. Sebagian besar korban (luka dan tewas)dikabarkan adalah pegawai dan pengunjung hotel. Dan salah satu korban merupakan Presdir PT. Holcim,Timothy Mackay
Kapan kita bisa hidup aman yach.....

Friday, July 3, 2009

Manfaat si KenyaLL


Anak anda atau mungkin juga anda suka mengkonsumsi makan permen gummy !? Jangan marah dulu kalau anak anda suka makan permen gummy karena ternyata dibalik kekenyalannya tersimpan banyak manfaat buat kesehatan kita. Dibuat dari gelatin dan gula - rata-rata gummy terdiri atas sekitar 80% karbohidrat dan sekitar 7% gelatin. Gelatin, sang pemberi rasa kenyal, terbuat dari kulit dan tulang sapi. Kulit, tulang, dan jaringan pengikat pada hewan bertulang belakang ini mengandung protein berserat yang disebut kolagen.
Gelatin mengandung 9 asam amino esensial dari 10 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. ermen ini juga sangat mudah larut dalam rongga mulut. Jadi, setelah dikunyah sisa permen yang menempel di antara gigi larut dengan mudah bersama air liur. Sementara itu bagi anak-anak, gelatin protein hewan ini cocok untuk memlihara jaringan tubuh, menjamin pertumbuhannya dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kemungkinan terkena infeksi.

Thursday, July 2, 2009

Bangun Jembatanmu


Ray dan Tony adalah dua bersaudara yang membangun rumahnya secara berdampingan di tanah yang sangat luas. Selama 40 tahun mereka hidup dalam kerukunan, namun suatu hari hubungan mereka terputus karena karena kesalahpahaman yang tidak dibereskan. Suatu pagi seorang pria mengetuk rumah Ray, "Tuan, saya ini seorang tukang kayu yang sedang membutuhkan pekerjaan. Jika Tuan berkenan memberikan saya pekerjaan maka saya akan bekerja sengan baik," kata pria itu. "Hmmm...ya, saya punya pekerjaan untukmu," jawab Ray. Ray mengajak pria itu ke halaman rumahnya sambil menunjukkan ke hamparan halamannya yang luas dan berkata, " Kau lihat rumah yang di sana? Itu adalah rumah tetanggaku, yang sebenarnya adalah adik kandungku. Beberapa waktu lalu ia membuat danau yang memisahkan tanahku dengan tanahnya. Aku tidak mengerti untuk apa ia membangunnya, mungkin untuk mengejekku, namun aku akan membalasnya dengan keahlianmu. Disana ada banyak kayu milikku.... aku ingin engkau membangun pagar yang sangat tinggi sehingga aku tidak melihat lagi rumah itu. Aku ingin melupakannya." " saya mengerti maksud Tuan. Tolong belikan saya paku dan beberapa material, saya akan membuat hati Tuan senang," jawab tukang kayu itu.
Setelah itu si tukang kayu mulai bekerja keras sepanjang hari, dan sore harinya Ray memeriksa pekerjaan si tukang kayu. Emosi Ray naik hingga ke ubun-ubun ketika melihat si tukang kayu telah mendirikan jembatan yang indah untuk menghubungkan kembali tanah miliknya dengan milik adiknya. "Mengapa kau malah membangun jembatan di atas danau yang memisahkanku dengan adikku?" katanya dengan geram. Sementara itu dari seberang, Tony datang berjalan tergesa-gesa menghampiri Ray. Melihat itu Ray pun berjalan melalui jembatan tersebut sambil mempersiapkan dirinya untuk sebuah pertengkaran. Setelah dekat dengan wajah memelas Tony berkata,"Kak, engkau sungguh baik mau membangun jembatan ini, padahal sikap dan ucapanku pasti telah menyakiti hatimu. Maafkan aku ya Kak." Mendengar perkataan Tony, luluhlah sudah panas di hati Ray. Ray yang sebenarnya sangat merindukan Tony segera menyambut kerendahan hati adiknya sengan pelukan sebagai tanda mengampuni. Melihat pemulihan itu si tukang kayu bergegas untuk pergi dan ketika dia diminta untuktinggal beberapa hari bersama mereka, dia menjawab, "Saya ingin tinggal lebih lama, tetapi masih banyak jembatan di tempat lain yang harus saya bangun."
Adakah jembatan kasih dengan orang tua, anak, kakak, adik, mertua, menantu, sahabat atau tetangga kita sedang terputus? Sebagai orang yang lebih dewasa karakternya dan telah mengenal firman, baiklah kita yanglebih dulu membangun jembatan itu. Tanggalkan harga diri yang semu dan kesombongan yang membatasi hidup kita. Segeralah berdamai, karena berkat Tuhan terambat jika kita tidak hidup rukun dan damai (Mzm 133).

Wednesday, July 1, 2009

The Legend of the Starfish

A vacationing businessman was walking along a beach when he saw a young boy. Along the shore were many starfish that had been washed up by the tide and were sure to die before the tide returned. The boy was walked slowly along the shore and occasionally reached down and tossed the beached starfish back into the ocean. The businessman, hoping to teach the boy a little lesson in common sense, walked up to the boy and said, "I have been watching what you are doing, son. You have a good heart, and I know you mean well, but do you realize how many beaches there are around here and how many starfish are dying on every beach every day. Surely such an industrious and kind hearted boy such as yourself could find something better to do with your time. Do you really think that what you are doing is going to make a difference?" The boy looked up at the man, and then he looked down at a starfish by his feet. He picked up the starfish, and as he gently tossed it back into the ocean, he said, "It makes a difference to that one."

taken fr: RH

Should We Treat Cancer or Prevent Cancer?

Cancer is one of the biggest killers around the world. In America alone, 25% of all deaths are related to cancer.Many people think of cancer as a single problem but in fact, it is a number of problems spread throughout the body. Generally speaking, if cancer is caught in the early stages of development, it can be treated and cured. Although there are several different types of cancer, the most common ones are Lung, Prostate, Breast, Testicular, Skin and Colon cancers.Genes control the multiplication and growth of cells. If these genes are defective in the first place, then the cells will not be able to grow or divide properly. As a result of this abnormality, cancerous cells are born.There are a number of factors which cause cancer. Factors which are controllable by humans are smoking, toxic elements and radiation. These can be controlled to some degree and therefore it would be wise to avoid them by changing lifestyle habits. However, there are certain elements which are outside our control. These include mutation and inherited DNA. As a result of studies conducted by the American Cancer Society, more than 180,000 people have died as a direct result of smoking. Another 200,000 people have died due to lack of changing lifestyle habits. Obesity, laziness and malnutrition can have an effect on the growth of cancer. Needless to say, cancer has risen by more than 50% since 1995.Let's take a look at some of these cancer causes in more detail.Smoking: The most prevalent and easily avoidable type of cancer is the one caused by the use of tobacco. This includes the use of cigarettes, cigars and pipes. Even though smokers are addicted to nicotine, the fact that 200,000 people die every year due to smoking caused cancer should be enough motivation to quit. Some experts say that cessation of smoking can increase lifespan by up to 20 years.Although nothing has been proven, studies indicate that stress may also be a contributing factor to cancer. Many cancer patients are also employed in stressful jobs. Some theologians believe that stress lowers the bodies immunity to cancer.Exercise and Healthy Eating: Healthy eating and exercise is universally known to be beneficial in many aspects. But, many people don't know that food full of nutrition can reduce the risk of cancer. Specific foods such as fruit and veg can help prevent cancer whilst fatty foods such as meat can increase the likelihood of cancer.Skin cancer can easily be avoided by simply listening to good advice. Wear sunglasses, hats, sun cream and other sensible items of clothing to avoid the onset of this type of cancer. Although this may seem like common sense, more than one million people have been diagnosed with skin cancer in a single year.In summary, some cancers can be avoided. New research and studies are being conducted all the time. So, rather than concentrating on how to treat cancer patients, maybe we should all be looking for more ways to prevent the cancer in the first place.
by: Amin Sadak

Hi !

Hi.....
Akhirnya aku punya blog juga. Tempat berbagi informasi, ide dan pengalaman dengan teman-teman dari berbagai penjuru dunia.... Nah bagi Anda yang mampir ke blog ini silahkan tinggalkan komentar Anda, Ciaooo...!!!